Rabu, 15 September 2010

Sayang sayang dia ada yang punya :s

lagi seneng banget sama 2 lagu ini, gag tau knapa...yang jelas lirik nya ngena banget deh ke gw..hehe !! cekidot :D

Merindu Lagi - Yovie & Nuno

sejak saat pertama melihat senyumannya
jantung berdebar-debar inikah pertanda
namun ternyata salah harapanku pun musnah
sejak aku melihat kau selalu dengannya

* tuhan tolong aku ingin dirinya
rindu padanya, memikirkannya
namun mengapa saat jatuh cinta
sayang sayang dia ada yang punya

mungkin ku harus pergi untuk melupakannya
dalam hati berkata takkan sanggup pergi

ow ow ow

repeat *

tlah ku coba menghapus bayang-bayang indah
tetapi selalu aku merindu lagi owwww

repeat *

oh mengapa ku tak bisa
ku tak bisa, ku tak bisa

repeat *

tuhan tolong, tolong aku
jatuh cinta pada kekasih orang
ingin lupa ku tak bisa
sayang sayang dia ada yang punya

repeat *

sayang sayang dia ada yang punya
sayang sayang dia ada yang punya


Pujaan Hati - Kangen Band

hei pujaan hati apa kabarmu
ku harap kau baik-baik saja
pujaan hati andai kau tahu
ku sangat mencintai dirimu

hei pujaan hati setiap malam
aku berdoa kepada sang Tuhan
berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan

* hei pujaan hati, pujaan hati
pujaan hati, pujaan hati

reff:
mengapa kau tak membalas cintaku
mengapa engkau abaikan rasaku
ataukah mungkin hatimu membeku
hingga kau tak pernah pedulikan aku

cobalah mengerti keadaanku
dan cobalah pahami keinginanku
ku ingin engkau menjadi milikku
lengkapi jalan cerita hidupku

hei pujaan hati, pujaan hati

hei pujaan hati setiap malam
aku berdoa kepada sang Tuhan
berharap cintaku jadi kenyataan
agar ku tenang meniti kehidupan

enak banget liriknya di denger,,,salud banget sama Yovie & Nuno, lagu2nya bener2 inspiratif bangettt !!!

TWO THUMPS UP :))

Kamis, 22 Juli 2010

Percayakah anda dengan "SOULMATE" ???



















Saya tidak percaya adanya "soulmate". Bagi saya, mempunyai "soulmate" berarti hanya ada 1 orang yang Tuhan pilih secara khusus untuk saya nikahi. Alasan mengapa saya tidak percaya adalah karena dalam daftar prioritas Tuhan, keinginan utamaNya adalah agar setiap orang lahir baru. Lagipula, seperti dalam Ulangan 30:19, Dia memberikan pilihan kepada manusia untuk percaya dan mengikuti Dia atau tidak. Seharusnya Dia memilih keselamatan untuk kita semua dan juga memilih pasangan kita jika memang cara kerjaNya seperti itu. Jika memang ada yang namanya "soulmate", maka tentunya tidak perlu ada arahan yang kita temukan melalui alkitab untuk memilih pasangan yang baik.
(Dikeledi)

Saya pikir Tuhan telah menciptakan seorang pasangan yang khusus untuk setiap orang, seperti Adam dan Hawa. Saat Tuhan menciptakan Adam, Dia hanya menciptakan seorang pasangan untuknya, bukan beberapa calon potensial. Saya pikir Tuhan mau itu menjadi contoh bagi kita. Jika tidak, tentu Tuhan menciptakan seluruh generasi orang dan membiarkan Adam bertemu dengan Hawa, entah melalui intervensi khusus dariNya atau setelah Adam berkencan dengan beberapa calon pasangan sebelum akhirnya memilih Hawa. Ada banyak pria lajang Kristen di luar sana, namun hanya karena mereka Kristen, bukan berarti mereka akan sepadan dengan setiap wanita Kristen. Saya mempunyai beberapa teman pria Kristen yang saya pikir akan menjadi calon suami ideal bagi wanita selain saya. Karena dibutuhkan seorang pria khusus yang sepadan dengan saya yang adalah orang tua tunggal dari 2 remaja putri. Pernikahan adalah suatu pelayanan, dan seperti pelayanan yang membutuhkan beberapa karunia tertentu untuk menopangnya, hal yang sama juga berlaku untuk pernikahan.


Saya pikir sudah seharusnya kita kembali melihat ke pernikahan yang pertama kali untuk menjawab pertanyaan ini. Yang banyak terjadi sekarang ini adalah kita menyimpang dari rancangan Tuhan karena kepanikan atau ketergesaan kita, kita berkencan dengan beberapa calon potensial sebelum akhirnya kita memilih yang tepat. Kita harus mengijinkan Tuhan membawa kita kepada orang yang Tuhan pilih untuk kita. Kadangkala, dalam segala usaha kita untuk bertemu dengan seseorang itu, kita mungkin mengembangkan semacam ikatan jiwa dengan beberapa orang lain dan mungkin membuat mereka bingung. Kita harus ingat bahwa Adam tidak mencari Hawa, Tuhanlah yang membawa Hawa kepada Adam. Tidak ada Yusuf lain untuk Maria, tidak ada Sara lain untuk Abraham, dan tidak ada Hawa lain untuk Adam.

(Pamela)

Saya tidak percaya konsep "soulmate". Orang tua saya mengira mereka adalah "soulmate" saat mereka menikah 30 tahun yang lalu, tapi saya ragu mereka masih mempercayai itu sekarang. Mereka sangat tidak bisa bertoleransi satu sama lain, dan tetap seperti itu selama 25 tahun terakhir. Sejujurnya, paangan yang paling bahagia yang saya tahu adalah pasangan yang hubungannya didasarkan pada hubungan mereka dengan Tuhan dan keputusan sadar mereka untuk saling mencintai satu sama lain baik saat senang maupun susah. Contohnya, orang tua dari teman saya bertemu saat mereka masih kuliah. Marilyn sedang berpacaran dengan pria lain Ted masih lajang dan menyukai Marilyn. Pacar Marilyn memutuskan Marilyn, jadi Ted meminta Marilyn untuk menikahinya. 53 tahun kemudian, merekamasih merupakan pasangan yang saling mencintai dan paling bahagia yang saya tahu. Mereka berkomitmen pada Tuhan dan pada satu sama lain. Mereka tidak pernah mengakui bahwa mereka adalah "soulmate".


Saya tidak meragukan adanya cinta yang sejati. Saya hanya berpikir bahwa cinta yang terbaik dan yang bertahan lama adalah jenis cinta yang bertumbuh melalui komitmen dan kesabaran. Teman saya dan suaminya adalah tipe "soulmate", saya kira. Mereka berpacaran sejak SMA dan telah mengenal satu sama lain dengan baik sejak mereka bergabung dalam persekutuan di gereja. Mereka saling mencintai satu sama lain hingga terasa dalam ruangan dimana Anda ada bersama mereka. Itu memang indah. Tapi mereka berjuang untuk mempertahankan cinta itu. Mereka berusaha keras dan berkomitmen kepada Tuhan dan kepada satu sama lain. Cinta "soulmate" mereka telah bertumbuh menjadi cinta yang lebih dewasa dan berkomitmen.


Mungkin masalah utamanya adalah saat kita berusaha meraih dan mengalami konsep "soulmate" yang terlalu mendalam. Budaya kita mengajarkan kita bagaimana seharusnya cinta itu. Jadi kita berkeliling mencari sesuatu yang sebenarnya tidak bisa kita pertahankan. Saya pikir Tuhan memandang cinta secara lebih logika, yaitu sebuah pilihan. Kita diperintahkan untuk mengasihi dan mencintai. Jika itu bukan pilihan, saya pikir seharusnya tidak perlu adanya perintah. Jika cinta yang alkitabiah adalah keputusan yang dibuat secara sadar, mengapa kita mencari sesuatu yang bisa membuat kita "jatuh"? Karena latar belakang saya, saya tidak tahu apakah saya akan mampu untuk "jatuh" cinta. Tapi saya ingin mencintai seseorang, saya mau memilih untuk berkomitmen pada seseorang yang juga mau untuk berkomitmen pada saya, seperti perintah Tuhan kepada kami untuk saling mencintai satu sama lain.
(Jamie)
(source : www.forumbebas.com)


Artikel diatas adalah beberapa pendapat orang tentang "Soulmate", tapi kalo menurut gw sendiri, Soulmate itu adalah seseorang yang bukan ditakdirkan bersama dengan kita...jadi intinya Soulmate itu bukanlah "Jodoh" yang diberikan oleh Tuhan buat kita, it's mean Soulmate itu adalah seseorang yang selalu ada disamping kita, baik dalam keadaan senang ataupun sedih yg bisa menjadi "A Shoulder to Cry on" buat kita...yang notabene, seorang pacar atau suami gag bisa lakuin...Soulmate itu kadang emang "Cinta Sejati", tapi tidak harus bersatu atau menjadi sepasang suami - isteri...dan gw yakin setiap orang pasti punya "Soulmate", walaupun seringkali mereka gag sadar apakah seseorang yang selalu ada disampingnya itu adalah Soulmate-nya, karena secara hubungan mrk bukan sepasang kekasih ataupun suami - isteri, just sepasanga sahabat yang pernah saling mencintai tapi memilih tidak meneruskan hubungan karena hal2 yang memang tidak mungkin diteruskan ke arah relatioship yang lebih lanjut....

so, how about your opinion about "SOULMATE" ??? ^^
*cmiiw*




Selasa, 06 Juli 2010

It's really hurting me :((

sebuah kata-kata yang gakan pernah gw lupain sampe kapanpun...
kata-kata yang bener2 bikin gw sakit hati dan membuka mata hati gw, kalo selama ini gw cuma gag tau apa2 sama sekali....


Tuhan, knp rasanya sakiiitttt bgd, beneran susah bgd untuk maavin dy...
semudah itu dy ngmg semuanya,tanpa dy sadar kalo dy uda nyakitin hati gw parah bgd...tapi dengan seenaknya dy bilang"kita msh bs jadi temen"
...setelah apa yg uda lo lakuin sm gw, msh bisa2nya lo bilang keq gitu...
beneran slma ini hanya sekedar permainan....
cukup sudah kau sakiti aku lagi...kalo gw boleh milih, lebih baik dari awal gw gag pernah kenal sama dy....





Jumat, 02 Juli 2010

A Partner :)

"A partner is someone who is willing to go through
it all when everyone leave and save themselves..."

Selasa, 20 April 2010

Review Film "The Book of Eli"













sekarang gw maw review tentang 1 film yang baru gw tonton hari minggu kemaren...sebelomnya uda denger sihh tentang cerita filmnya pas gw ke gereja 2 minggu yang lalu sebelumnya, Pendetanya sedikit cerita tentang film ini di tengah-tengah kotbah, dari situ gw tertarik banget mau nonton film ini, cuma waktunya aja yang ga selalu tepat...oke berikut review tentang film yang amazed banget...



Dalam bahasa Arab dan dalam terminologi agama Islam, Jahiliyah memiliki makna ketidaktahuan akan petunjuk Illahi, bodoh, atau suatu kondisi akan ketidaktahuan petunjuk dari Tuhan. Keadaan tersebut berlangsung pada masyarakat Arab, ketika kitab suci Al-Qur'an belum diturunkan. Merujuk pada kondisi itu, sebuah film terbaru yang dibintangi oleh aktor peraih Oscar Denzel Washington berjudul The Book of Eli seperti mengingatkan manusia untuk kembali ke fitrah awal, yakni ke zaman Jahiliyah.

Dibuka dengan adegan di mana karakter Eli (Denzel Washington) memburu kucing sebagai makan malamnya. The Book of Eli yang sarat dengan dialog penuh makna ini memang memiliki plot lambat. Dengan tata gambar yang cenderung kelam dan banyak mengandalkan efek kecanggihan CGI (computer-generated imagery) untuk menampilkan suasana zaman Jahiliyah, film arahan dua bersaudara The Hughes ini mengandalkan Gary Whitta sebagai penulis skenarionya.
Walaupun tidak menjelaskan keterangan waktu secara spesifik sebagai setting, namun film ini berkisah soal dampak perang yang terjadi 30 tahun sebelumnya di bumi.Dalam perang terakhir di peradaban modern itu, diperlihatkan bagaimana kondisi bumi yang semakin hancur dan jumlah manusia semakin sedikit.Di masa serba sulit seperti itu, barang-barang peradaban modern ketika sebelum perang dianggap remeh, seperti tisu restoran cepat saji, justru bisa jadi rebutan yang berakhir dengan kematian.Para manusia juga dikisahkan menjadi kanibal yang bisa saling membunuh sesamanya demi mendapatkan barang sepele yang diinginkan.Kondisi itu membuat Eli, seorang musafir berkulit hitam yang berjuang sendirian sebagai walker (pejalan kaki), selalu waspada terhadap apa pun dengan perlengkapan untuk melindungi diri yang siap sedia. Mimpi Eli sendiri hanya satu, yaitu mengantarkan buku ke Barat. Sampai di pertengahan film, penonton masih menebak-nebak buku apa yang sebenarnya dibawa oleh Eli dan kenapa dipertahankan sedemikian rupa. Sampai akhirnya Eli tiba di sebuah kota di mana penguasa setempat, Carnegie (Gary Oldman), sangat berambisi merebut buku milik Eli dengan segala cara.Demi merayu Eli, Carnegie secara licik juga "menjual" anak tirinya, Solara (Mila Kunis), untuk mendapatkan buku yang selama ini dicarinya itu.Apakah Eli akan sukses membawa buku itu ke Barat sesuai amanah walaupun gangguan kian mengancam jiwanya?Kisah film berdurasi 117 menit ini ditutup dengan twisted adegan yang cukup mengejutkan. Sebagai jenis film yang cenderung berat, The Book of Eli yang sarat pesan ini kembali mengingatkan umat manusia untuk saling berbagi dengan sesamanya.Bahwa ilmu sebaiknya bukan hanya disimpan untuk diri sendiri, melainkan juga untuk kemaslahatan (kebaikan) manusia


Baru pertama kali gw nonton dan ada film tentang penginjilan yang bener2 kheren banget...gw bener2 kagum banget sama sutradara,penulis,dan pemainnya yang bener2 luar biasa nd sukses banget bawa PI buat orang2 yang nonton dan memotivasi orang untuk tetap "satte" (saat teduh) juga gag lupa untuk berdoa...dan yang paling gw seneng adalah di dalam bioskop yang penuh itu gada satupun orang yang ninggalin bioskop sebelum film ini selesai sekalipun di film ini sangat menyorot Alkitab dan Jesus...it's so amazed !!!

Rabu, 07 April 2010

Review Film Hachiko....

Beberapa minggu yang lalu gw nonton film Hachiko, film yang lagi bener2 up to date bgd akhir2 ini...film ini based on true story dari jepang, kisahnya tentang kesetiaan anjing terhadap majikannya,agak mirip film Marley and Me sihh,tapi menurut gw film Hachiko ini jauh lebih menyedihkan...berikut review tentang film ini dan kisah nyata tentang hidup Hachiko

Hachikō (ハチ公 ?) (10 November 1923-8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita.
Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan.
Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.



Julukan baginya adalah Hachikō Anjing yang Setia (忠犬ハチ公 ,Chūken Hachikō?). Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya telah menjadi salah satu marka tanah di Shibuya. Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.


"KISAH HIDUP"
Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu.
Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang.
Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.
Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya.
Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.
Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal.
Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.
Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran. Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya.
Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.
Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran kō (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō. Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model.
Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.
Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun. Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis. Opset tubuh Hachikō di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Tokyo Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo. Patung Hachikō di depan Stasiun Ōdate Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di depan Stasiun Ōdate.
Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).
Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō. Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.

Film Hachikō Monogatari karya sutradara Seijirō Kōyama mulai diputar di Jepang, Oktober 1987. Pada bulan berikutnya diresmikan patung Hachikō di kota kelahirannya, Ōdate. Monumen peringatan ulang tahun Hachikō ke-80 didirikan 12 Oktober 2003 di lokasi rumah kelahiran Hachikō di Ōdate. Sebuah drama spesial tentang Hachikō ditayangkan jaringan televisi Nippon Television pada tahun 2006. Drama sepanjang dua jam tersebut diberi judul Densetsu no Akitaken Hachi (Legenda Hachi si Anjing Akita). Pada tahun 2009 film Hachiko: A Dog's Story karya sutradara Lasse Hallström mulai diputar dan dibintangi oleh Richard Gere dan Joan Allen.

Demikian review tentang film Hachiko...film ini bener" layak banget untuk ditonton, film ini bener" ngajarin manusia untuk sadar kalau seekor anjing aja bisa setia sama majikannya, jauh dengan kelakuan manusia yang gag bisa setia sama teman,keluarga,bahkan kekasih/pasangan hidupnya sekalipun...dan gw bener" sadar kalo "KESETIAAN" itu harganya mahal banget....selama film ini berlangsung, gw hanya bisa nangis.. so, TWO THUMPS UP FOR HACHIKO (:(:

Kamis, 25 Maret 2010

Tentang Pohon...Daun... dan Angin

POHON

Orang2 memanggilku “POHON” karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.

AKU telah berpacaran sebanyak 5 kali. Ada satu wanita yang sangat AKU cintai. tapi AKU tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak cantik, tidak memiliki tubuh yang sexy. Dia sangat peduli dengan orang lain, religius tapi dia hanya wanita
biasa saja. AKU menyukainya, sangat menyukainya. Gayanya yang innocent dan apa adanya, kemandiriannya, kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku.AKU takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang.

AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. AKU merasa dia adalah “sahabatku”. AKU akan memilikinya tiada batasnya.tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini.

Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis
selama 3 tahun. Ketika AKU mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah “lanjutkan saja” katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak dan merah. AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis. but AKU tertawa, bercanda dengannya seharian di ruang itu.Di sudut ruang itu dia menangis.Dia tidak tau bahwa AKU kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana.

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi AKU masih tetap bersama pacarku.

AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan
kaget. AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku.

Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia. AKU juga sedih.

Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke 5, AKU mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku. AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku. Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. AKU tau pria itu.Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik. AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya.

Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat
menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat didadaku. AKU tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya. Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya.
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Handphoneku bergetar, ternyata ada SMS masuk. SMS itu dikirim 10 hari
yang lalu ketika aku sedih dan menangis. SMS itu berbunyi,”DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”

DAUN

AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa ? Karena AKU merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.

Selama 3 thn AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi “Sahabat”. Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya. AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya – CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan.

Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi. AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah?

Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa. AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Tapi, mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman? Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati. AKU tahu kesukaannya, kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ? Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya, memberinya perhatian, menemani, dan mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam, mengharapkan mengirimku SMS. AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untukku. Karena itu, AKU menunggunya. 3 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah. Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu. Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini.

Akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah.
Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku. AKU berpikir, apakah aku ingin memberikan ruang kecil dihatiku untuknya ?!

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk
terbang dari pohon. Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku. AKU tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya AKU meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal. AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku.

“DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya
untuk tinggal?”

ANGIN

AKU menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat bergantung
pada Pohon. Jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat. Angin akan meniup Daun terbang jauh.

Pertama kalinya, AKU melihat seseorang memperhatikan kami.
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu dimatanya. Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka melihat Pohon.

Satu hari saja tak kulihat dia, AKU merasa sangat kehilangan. Di sudut ruang itu, kulihat pohon sedang memperhatikan daun. Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi.

Esoknya. Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan
Pohon. AKU melangkah dan tersenyum padanya. Kuambil secarik kertas, kutulis
dan kuberikan padanya. Dia sangat kaget. Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku.

Esoknya, dia datang menghampiriku dan memberikan kembali kertas
itu. Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu
karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon.

AKU melihat kearahnya, kuhampiri dengan kata2 itu. Sangat pelan, dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku.

AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU, tapi AKU akan berusaha agar
suatu hari dia menyukaiku.

Selama 4 bln, AKU telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x
kepadanya. Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan, tapi AKU tidak
menyerah.

Keputusanku bulat, AKU ingin memilikinya, dan berharap dia akan
setuju menjadi pacarku. Aku bertanya,” apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas? Mengapa kau selalu membisu?” Dia berkata, “AKU menengadahkan kepalaku”.

“Ah?” Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. “Aku menengadahkan kepalaku” dia berteriak. Kuletakkan telepon, melompat, berlari seribu
langkah kerumahnya. Dia membuka pintu bagiku. Ku peluk erat-erat tubuhnya.

“DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya
untuk tinggal?”