Selasa, 20 April 2010

Review Film "The Book of Eli"













sekarang gw maw review tentang 1 film yang baru gw tonton hari minggu kemaren...sebelomnya uda denger sihh tentang cerita filmnya pas gw ke gereja 2 minggu yang lalu sebelumnya, Pendetanya sedikit cerita tentang film ini di tengah-tengah kotbah, dari situ gw tertarik banget mau nonton film ini, cuma waktunya aja yang ga selalu tepat...oke berikut review tentang film yang amazed banget...



Dalam bahasa Arab dan dalam terminologi agama Islam, Jahiliyah memiliki makna ketidaktahuan akan petunjuk Illahi, bodoh, atau suatu kondisi akan ketidaktahuan petunjuk dari Tuhan. Keadaan tersebut berlangsung pada masyarakat Arab, ketika kitab suci Al-Qur'an belum diturunkan. Merujuk pada kondisi itu, sebuah film terbaru yang dibintangi oleh aktor peraih Oscar Denzel Washington berjudul The Book of Eli seperti mengingatkan manusia untuk kembali ke fitrah awal, yakni ke zaman Jahiliyah.

Dibuka dengan adegan di mana karakter Eli (Denzel Washington) memburu kucing sebagai makan malamnya. The Book of Eli yang sarat dengan dialog penuh makna ini memang memiliki plot lambat. Dengan tata gambar yang cenderung kelam dan banyak mengandalkan efek kecanggihan CGI (computer-generated imagery) untuk menampilkan suasana zaman Jahiliyah, film arahan dua bersaudara The Hughes ini mengandalkan Gary Whitta sebagai penulis skenarionya.
Walaupun tidak menjelaskan keterangan waktu secara spesifik sebagai setting, namun film ini berkisah soal dampak perang yang terjadi 30 tahun sebelumnya di bumi.Dalam perang terakhir di peradaban modern itu, diperlihatkan bagaimana kondisi bumi yang semakin hancur dan jumlah manusia semakin sedikit.Di masa serba sulit seperti itu, barang-barang peradaban modern ketika sebelum perang dianggap remeh, seperti tisu restoran cepat saji, justru bisa jadi rebutan yang berakhir dengan kematian.Para manusia juga dikisahkan menjadi kanibal yang bisa saling membunuh sesamanya demi mendapatkan barang sepele yang diinginkan.Kondisi itu membuat Eli, seorang musafir berkulit hitam yang berjuang sendirian sebagai walker (pejalan kaki), selalu waspada terhadap apa pun dengan perlengkapan untuk melindungi diri yang siap sedia. Mimpi Eli sendiri hanya satu, yaitu mengantarkan buku ke Barat. Sampai di pertengahan film, penonton masih menebak-nebak buku apa yang sebenarnya dibawa oleh Eli dan kenapa dipertahankan sedemikian rupa. Sampai akhirnya Eli tiba di sebuah kota di mana penguasa setempat, Carnegie (Gary Oldman), sangat berambisi merebut buku milik Eli dengan segala cara.Demi merayu Eli, Carnegie secara licik juga "menjual" anak tirinya, Solara (Mila Kunis), untuk mendapatkan buku yang selama ini dicarinya itu.Apakah Eli akan sukses membawa buku itu ke Barat sesuai amanah walaupun gangguan kian mengancam jiwanya?Kisah film berdurasi 117 menit ini ditutup dengan twisted adegan yang cukup mengejutkan. Sebagai jenis film yang cenderung berat, The Book of Eli yang sarat pesan ini kembali mengingatkan umat manusia untuk saling berbagi dengan sesamanya.Bahwa ilmu sebaiknya bukan hanya disimpan untuk diri sendiri, melainkan juga untuk kemaslahatan (kebaikan) manusia


Baru pertama kali gw nonton dan ada film tentang penginjilan yang bener2 kheren banget...gw bener2 kagum banget sama sutradara,penulis,dan pemainnya yang bener2 luar biasa nd sukses banget bawa PI buat orang2 yang nonton dan memotivasi orang untuk tetap "satte" (saat teduh) juga gag lupa untuk berdoa...dan yang paling gw seneng adalah di dalam bioskop yang penuh itu gada satupun orang yang ninggalin bioskop sebelum film ini selesai sekalipun di film ini sangat menyorot Alkitab dan Jesus...it's so amazed !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar